“Nafas Baru Bernama Tian Ran yang Membebaskanku dari Penderitaan Tahunan”

Diawali pada tahun 2003, Waty mengalami kesulitan buang air kecil karena selalu merasa sakit saat mengeluarkan urin. Lantas diikuti dengan perasaan di bagian tulang yang nyeri dan pegal-pegal. Awalnya ia menganggap bahwa dirinya mengidap kencing batu. Setelah diperiksakan ke laboratorium, tidak ada analisa apa pun tentang penyakitnya. Hasil pemeriksaan menyebutkan dirinya dalam kondisi normal.

Berminggu-minggu tidak ada perubahan, Waty datang ke dokter dengan anggapan kalau dirinya mengalami penyakit kanker serviks. Dokter memeriksa berkali-kali dengan berbagai diagnosis dan analisis, namun hasilnya tetap menyebutkan kalau tubuhnya dalam keadaan normal dan sehat.

Waktu terus berlalu tanpa ada perbaikan kesehatan. Dari segala macam analisis kesehatan baik medis dan non medis tidak juga menemukan jenis penyakit yang membebani Iis.  Hanya ada satu analisa dokter dari hasil rontgen yang menyebutkan saya menderita polip di empedunya, tapi dirasa dokter bukan itulah yang memengaruhi penurunan kondisi fisiknya saat itu.

Lebih dari 1,5 tahun, tubuh Waty yang bergelut dengan keluhan akhirnya harus terkapar di atas ranjang. Indera perasanya pun sekarang tidak bisa lagi merasakan asin, manis, pedas, dan asam. Perlahan rambutnya juga semakin menipis dikarenakan perontokan di tiap harinya.

“Dulu setiap bangun tidur pasti ada rambut yang rontok. Bertahun-tahun saya harus makan tanpa ada rasa karena gangguan pada lidah. Bertahun-tahun juga saya selalu merasakan sakit yang luar biasa saat buang air kecil,”.

Karena kondisi fisik yang tidak juga membaik, anak-anak dan anggota keluarga lainnya merasa sudah saatnya untuk mengikhlaskan sang ibu jika memang penyakit ini berujung pada maut. Sudah semua usaha dilakukan namun tetap tidak membantu saya melepaskan diri dari penyakit.

“Keluarga saya sempat mengatakan bahwa mereka ikhlas jika harus kehilangan saya dibandingkan melihat saya menderita tiap saat. Namun saya sendiri masih merasa pasti pertolongan dari Tuhan akan segera datang,” kata Ibu yang hobi senam ini.

Petunjuk pun datang. Seorang rekan merekomendasikan Tian Ran. Saya pun langsung mengkonsumsi secara rutin dengan dosis penyembuhan.  

Hari ke-11 setelah mengkonsumsi  Tian Ran, tubuh Waty mulai terasa bertenaga. “Yang sangat ajaib adalah ketika lidah saya mulai berfungsi dan hanya  perlu 11 hari untuk mengembalikan fungsi lidah yang sudah mati bertahun-tahun. Setelah itu, 3 bulan kemudian saya mulai bisa mengikuti aktifitas senam bersama tetangga. Pada bulan ke-6 badan saya sudah betul-betul kembali normal. Tidak ada lagi kerontokan di rambut, dan tidak ada lagi nyeri saat buang air kecil. Ini betul-betul keajaiban dari Tuhan,”

Sekarang,  wanita 48 tahun ini sudah bisa menjalankan hobi senamnya seperti dahulu, bahkan ia pun sempat menyabet piala pada beberapa kejuaraan senam.